Javier Mascherano (Barcelona)
“Aku  tidak menikmati  gayanya bermain. Ia seperti seekor anjing kecil,     bermain kasar,  menggigit, dan menekel. Ia ahli dalam sisi kotor     sepakbola.” Tukas  legenda Liverpool  (Ian St John) ketika laga-laga    terakhirnya sebagai  pemain The Reds. 
Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
“Kami  tahu jika kami  tidak boleh bias (tertipu) menyikapi aksinya,    karena  itu kami selalu  menyiapkan diri. Sejatinya, ia memulai    pertandingan  dengan cara yang  bersih. Akan tetapi, ketika ia terjatuh    setelah  gagal mendapatkan  tendangan bebas, ia pun menoleh kepada saya    seraya  tersenyum. Sebab,  ia tahu triknya tidak berhasil mengelabui    kami,”  tegas Bo Larsen  (Wasit FIFA). 
Paul Scholes (Man.Utd)
“Maaf,   namun bagi  saya dia bukan lah pemain yang fair,” ucap opa  Wenger,    menanggapi  pujian Fergie yang menyebut Scholes pantas menjadi  man of    the match  saat MU menang 3-0 dari Newcastle.
Nani (Man.Utd)
“Dan   dia mungkin  menggunakan media untuk  mengalihkan perhatian dari   Nani,  yang dalam  satu atau dua kesempatan,  bermain untuk mendapatkan    pelanggaran dari  sudut pandang kami.” Kata Hodgson ketika MU menang  3-2   atas Liverpool  di Primier League. 
Wayne Rooney (Man.Utd)
“Rooney menghina saya. Dia mengatakan f*** you,” tukas wasit Jeff Selogilwe. Salah satu orang yang menjadi korban mulut kotor Rooney  seperti dikutip The Sun.
Fernando Torres (Liverpool)
“Saya   telah menonton  kembali tayangannya. Torres jelas melakukan   kecurangan  dan berusaha  mengusir pemain saya.” Tukas Fergie ketika   Liverpool kalah  3-2 atas MU  di Primier League.
Mario Balotelli (Man.City)
“Saya    mengerti  mengapa kasus Balotelli menjadi perdebatan serius. Tapi,   ini   bukan  tentang masalah rasisme. Bila publik Turin adalah  sekelompok   fans   rasis, Inter juga punya Sulley Muntari. Tapi ia  tidak menjadi   tujuan   penghinaan,” jelas Sacchi seperti dilansir  Channel4 karena  Sikapnya   sepanjang pertandingan, dianggap provokatif  untuk memancing  keributan. 
Didier Drogba (Chelsea)
“Dia   sangat hebat  karena dia berbadan besar (tapi masih dapat jatuh).    Itu  sangat  mengesankan. Saya punya banyak klip (video) tentang dia    selama   bertahun-tahun. Kami telah bermain lawan Chelsea sebanyak 15  kali   dan   setiap saat saya menambah koleksi klip itu,” kata Rafa  karena  striker The Blues, Didier Drogba suka melakukan diving alias pura-pura jatuh.











0 komentar:
Posting Komentar