Selasa, 07 Desember 2010

Indonesia Pilah-Pilih Sejarah

Share

Preview Pertandingan Indonesia Vs Thailand
Headline

Jakarta - Secara matematis, laga melawan Thailand di Grup A AFF Suzuki Cup 2010 malam nanti tidak lagi berpengaruh bagi Indonesia. Namun secara historis, ini adalah kesempatan Tim Garuda membuktikan diri.
Sejauh ini, Indonesia hanya dianggap sebagai tim terbaik kedua atau ketiga di Asia Tenggara, sementara Thailand selalu menjadi favorit juara di setiap turnamen paling bergengsi se-Asia Tenggara ini.
Dari 29 kali pertemuan sejak tahun 1971 di segala kompetisi, Indonesia hanya meraih delapan kali kemenangan dan sekali imbang. Sembilan dari sepuluh pertemuan terakhir selalu disudahi kekalahan bagi Indonesia.
Pun demikian dengan sejarah pribadi pelatih Indonesia Alfred Riedl. Head coach asal Austria ini mengaku beberapa kali kalah melawan Thailand saat masih menangani Vietnam.
“Ya, saat melatih Vietnam saya pernah melawan Thailand, dan lebih banyak kalah. Thailand masih yang terkuat di Asia Tenggara saat itu,” aku Riedl.
Namun kali ini ada alasan bagi Timnas Indonesia untuk optimistis. Suasana tim sedang kondusif, masuknya muka-muka baru mengobarkan semangat juang Merah Putih. Dua hasil bertolak belakang yang diraih Indonesia dan Thailand di Piala AFF kali ini juga menambah motivasi Firman Utina dkk.
Masuknya pemain naturalisasi Cristian ‘El Loco’ Gonzales dan pemain muda berdarah Belanda Irfan Bachdim, dikombinasikan dengan skuad senior-junior seperti Firman Utina, Okto Maniani, Markus Horison dan Ahmad Bustomi membuat permainan Indonesia makin rancak. Malaysia diganyang 5-1 sementara Laos digulung 6-0.
Sebaliknya di kubu Thailand, seperti dikeluhkan pelatih Bryan Robson, ia tak mampu mengeluarkan performa terbaik Chuangsek alias Tim Gajah Perang karena jadwal Piala AFF kali ini yang mepet dengan jadwal kompetisi domestik Thailand.
“Memang beberapa pemain kunci tidak turun karena baru saja main di Piala Liga Thailand,” ujar mantan pemain Timnas Inggris dan Manchester United itu usai ditahan Laos 2-2 di laga perdana. Penampilan Thailand tak juga membaik di laga kedua, ditahan Malaysia tanpa gol.
Meski kesempatan terbuka lebar, Indonesia mungkin tidak sepenuh hati meraihnya. Satu tempat di semifinal sudah dikunci dengan status juara grup membuat sang pelatih lebih fokus menjaga keutuhan tim.
Demi suporter Indonesia, kemenangan tetap menjadi incaran, tegas Riedl. Namun sang pelatih juga memastikan akan ada perubahan di susunan the winning team. “Sekitar 30 persen perubahan (susunan pemain). Alasannya untuk menghindari kartu kuning, ada yang cedera dan untuk memberi kesempatan bagi pemain lain,” ungkap Wolfgang Pikal, asisten pelatih Alfred Riedl.
Sementara itu, mengingat laga ini menjadi peluang terakhir Thailand menembus semifinal Piala AFF, Robson dipastikan menurunkan pasukan terbaiknya dan bermain menyerang.
Ketajaman striker yang pernah merumput di Manchester City Teerasil Dangda, kecerdikan playmaker Datsakorn Thonglao, kecepatan bek kanan Suree Sukha dan efektivitas bomber Sarayoot Chaikamdee yang sudah mencetak dua gol patut diwaspadai.
Kemenangan memang masih layak diharapkan pada skuad Indonesia, meski tidak tampil dengan kekuatan penuh. Namun imbang bukanlah hasil yang mustahil terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno malam nanti.
Kalaupun Riedl gagal mempersembahkan kemenangan pada laga malam ini, tak perlu disesali, apalagi dicaci maki. Kebijakan yang diambil sang pelatih mungkin mengorbankan satu peluang mencatat sejarah baru, tetapi ia memperbesar peluang mencatat sejarah lainnya: Juara Piala AFF untuk pertama kalinya.
Prakiraan Susunan Pemain
Thailand (4-4-2): Sinthaweechai Hathairattanakool; Suree Sukha, Nattaporn Phanrit, Cholratit Jantakam, Natthaphong Samana; Suchao Nuchnum, Therdsak Chaiman, Datsakorn Thonglao, Sutee Suksomkit; Sarayoot Chaikamdee, Teerasil Dangda
Indonesia (4-4-2): Ferry Rotinsulu; M Nasuha, M Roby, Maman Abdurrahman, Zulkifli Syukur; Oktovianus Maniani, Firman Utina, Eka Ramdhani, Tony Sucipto; Bambang Pamungkas, Irfan Bachdim

0 komentar:

Posting Komentar