Ilmuwan menghubungkan sebuah tangan robot dengan syaraf dari tunggul tangan yang diamputasi dengan otot dada. Demikian, tangan robot ini mampu digerakkan tenaga pikiran.
Ketika orang yang diamputasi ingin menggerakkan otot dada, sinyal dijemput oleh syaraf yang sebelumnya terhubung ke lengan yang diamputasi dan ditafsirkan sebuah komputer yang mengirimkan informasi pada anggota tubuh palsu.
Jesse Sullivan merupakan orang pertama yang menjalani operasi ini delapan tahun lalu. Anggota tubuh barunya berdasarkan penelitian yang menemukan syaraf di tunggul bekas amputasinya yang tetap sehat untuk waktu yang singkat.
Kini, para ilmuwan Northwestern University Amerika Serikat (AS) melihat bagaimana pola berbeda aktivitas otak dapat digunakan mengendalikan anggota tubuh palsu. Nate Bunderson yang memimpin penelitian mengatakan, jika pengguna mentransfer syaraf (dari tunggul) ke otot yang sehat, maka bisa memperkuat sinyal otak.
"Hal tersebu berfungsi untuk mengendalikan lengan dan juga perangkat," paparnya seperti dikutip Daily Mail.
Tim ini menyempurnakan sistem yang menafsirkan sinyal otak itu. Hal ini akan memberi kontrol rentang gerakan yang lebih luas pada pasien. Sebagian besar orang diamputasi kehilangan kendali syaraf dari waktu ke waktu karena tak lagi digunakan mengendalikan otot.
Namun, sinyal Sullivan kini tampaknya menjadi lebih kuat. Bunderson mengatakan, efek ini dapat terjadi karena otak mulai terbiasa dengan jalur ulang syaraf. Temuan ini akan dipresentasikan di konferensi Society of Neuroscience di San Diego, AS.
0 komentar:
Posting Komentar